Senin, 12 November 2007

Lancar dan Aman Sepanjang Jalan

KOMPAS - Sabtu, 13 Mar 1993 Halaman: 9 Penulis: WGT/WHO/SUP/NTS/TIF/MUL/GUS/WE/NUG Ukuran: 8339
LANCAR DAN AMAN SEPANJANG JALAN...
JAKARTA-CIREBON di hari-hari menjelang Lebaran, biasanya
identik dengan jalur lalu lintas yang teramat padat dan tak bisa
terhindar dari kemacetan. Meski tak separah jalur Jakarta-Cirebon,
jalan-jalan utama lain di Jawa tak urung akan jauh lebih meriah
dibanding hari-hari biasanya. Membludaknya arus mudik, membuat
kendaraan praktis merayap, kadang terhenti sampai berjam-jam.
Penyebab kemacetan beragam. Mulai dari mobil mogok lantaran
kerusakan mesin ataupun kehabisan bensin, jalan tersumbat oleh
antrean kendaraan yang masuk ke pompa bensin, atau parkir di rumah
makan. Malah bisa jadi jalan tersendat hanya karena mobil berhenti
dan pengendaranya tertidur kelelahan setelah berjam-jam terjebak
kemacetan. Paling merepotkan adalah jika terjadi kecelakaan.
"Banyak sekali sebab yang bisa mengakibatkan kemacetan
berlarut. Harus diingat, sumbatan kecil saja bisa bikin ribuan mobil
di belakangnya terhambat," ujar seorang perwira polisi di Cikampek.
***
JARAK tempuh Jakarta-Cirebon yang sekitar 250 km, memang tak
begitu panjang. Apalagi dengan banyak stasiun pompa bensin di jalur
itu. Tapi teramat padatnya arus kendaraan pada hari-hari menjelang
Lebaran, bisa-bisa membuat jarak itu harus ditempuh belasan jam!
Disarankan, selepas Jakarta, tangki bensin harus penuh. Usahakan
jangan mengisi bensin di perjalanan antara Cikampek-Cirebon, karena
jalur diharapkan tak terganggu.
Seorang polisi yang bertugas di Pamanukan malah mengutarakan
kemungkinan larangan kendaraan berbelok kanan sekadar untuk mengisi
bensin atau akan singgah di rumah makan. Jadi jangan dilupakan untuk
juga menyiapkan makanan dalam kendaraan.
Seperti di ruas jalan antara Sewo-Lohbener. Di sepanjang jalur
ini, terdapat empat SPBU, masing-masing dua di kiri jalan dan dua
lain di kanan jalan. Sedangkan puluhan rumah makan, berjejer di
sepanjang kedua pinggiran jalan negara itu. Titik-titik macet
biasanya terjadi di sekitar SPBU dan rumah makan. Kemacetan total di
ruas jalan Sewo-Lohbener, selalu dikhawatirkan terjadi, setiap kali
terjadi arus mudik lebaran.
Kembali diingatkan agar pengendara mau mengerti bahwa sumbatan
kecil bisa berakibat kemacetan berlarut. Apalagi jika sumbatan itu
berupa kecelakaan lalu lintas. Arus terhenti, pertolongan tak bisa
datang secepatnya lantaran seluruh bagian jalan diisi kendaraan.
Jadi, kata Kapolres Karawang, Letkol (Pol) Maman Supratman, "Tolong
pengendara mau antre agar tak seluruh bagian jalan tersumbat."
Kabag Lalu Lintas (Lantas) Polwil Cirebon, Kapten (Pol) Arief
Wicaksono mengatakan, jalan paling baik untuk memecahkan simpul
kemacetan jika terjadi kecelakaan, adalah dengan menggeser kendaraan
yang melintang karena kecelakaan itu ke luar jalan.
Karena kemacetan diantisipasi akan terjadi di jalur utama di
Jawa Barat, maka diharapkan pengendara juga tidak menghentikan
kendaraannya semau sendiri, termasuk pula bila akan istirahat.
Istirahat bisa dilakukan selepas Jawa Barat, setelah kepadatan lalu
lintas berkurang.
***
PAGAR betis yang terdiri dari petugas dan pos-pos pelayanan
untuk mereka yang pulang mudik, menurut beberapa petugas, kali ini
juga akan dilakukan di jalur-jalur utama Jawa, khususnya jalan yang
padat oleh arus mudik. Beberapa simpul rawan kemacetan, seperti di
sekitar rumah makan dan pompa bensin, akan lebih menjadi prioritas
pagar betis ini. Petugas bersepeda motor pun disipakan sebagai
antisipasi menembus titik macet jika terjadi kemacetan total.
Di antara Cikarang-Jatisari (Cikampek) yang jaraknya lebih
kurang 41 kilometer, pos polisi yang disiapkan tersebar di 51 titik.
Kesiapan itu masih ditambah dengan disiagakannya derek di tujuh
lokasi, ambulans di beberapa titik yang dianggap rawan kecelakaan,
serta puskesmas 24 jam. Tak ketinggalan adalah menyiapkan jalan-
jalan alternatif untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur
utama.
Ribuan petugas, dari Polri ditambah unsur keamanan lain serta
instansi terkait, akan bersiap mengamankan arus mudik lebaran 1993
di jalur jalan-jalan utama Jawa.
Sebanyak 2.900 anggota Polri ditambah ratusan petugas dari
unsur lain akan disebar dalam pengamanan dalam wilayah hukum Polwil
Cirebon meliputi empat kabupaten yaitu Cirebon, Kuningan,
Majalengka, dan Indramayu, serta Kotamadya Cirebon. Pengamanannya
lebih dikonsentrasikan pada sepanjang jalur utara mulai Sewo
(perbatasan Subang-Indramayu)-Lohbener (Celeng)-Jatibarang-
Palimanan-Cirebon-Losari, sepanjang sekitar 160 km.
Sementara untuk kelancaran dan keamanan arus lalu lintas di
jalur perbatasan Jateng-Jatim, akan didirikan 14 poskostis (pos
komando taktis) yang tersebar sejak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus,
Kabupaten Pati, sampai Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, yang
berjarak sekitar 114 kilometer. Lalu ditambah 5 poskostis di jalur
jalan raya Kudus-Jepara-Bangsri. Kemudian 4 poskostis di jalur
Rembang-Cepu (Kabupaten Blora).
Bagi pengendara motor dan mobil yang melewati jalur Semarang-
Demak-Kudus-Pati-Rembang, disediakan pula pos simpatik, yang
ditempatkan di jalan raya Desa Gondoarum Kecamatan Jekulo (Kudus)
dan di tepi pantai Sluke (Rembang)."Di pos simpatik ini kami
rencanakan disediakan minuman kopi," tutur Kabag Lalulintas Polwil
Pati, Kapten (polisi) Soehardono. Di setiap poskostis maupun pos
simpatik, dikerahkan 13 personil, yang berjaga secara giliran selama
24 jam penuh, terhitung sejak hari Kamis (18/3) hingga Jumat (2/4).
Selain sebagai tempat istirahat, di pos simpatik pengemudi juga bisa
memperoleh keterangan tentang jalan-jalan yang akan dilaluinya.
Di wilayah Jateng, pos simpatik ditempatkan di Brebes, Batang,
Salatiga, Cilacap dan lain-lain tempat yang dinilai rawan kecelakaan
dan titik lelah pengemudi. Dari pengalaman, kata beberapa petugas di
jalan, kecelakaan di hari-hari sekitar Lebaran cenderung terjadi
saat pengendara mulai letih setelah mengarungi ratusan kilometer.
"Usahakan ada pengemudi cadangan," ujar petugas.
Pada jalur selatan Jateng, pihak Polwil Banyumas akan
mendirikan sekitar 20 Pos. Pada setiap Pos akan dikendalikan oleh 3-
4 orang petugas Polri yang siaga selama 24 jam penuh. Disamping pos
khusus Lebaran, puskesmas di jalur arteri juga akan siaga selama 24
jam penuh.
Kesiapan serupa juga sudah dilakukan oleh Polres Slawi yang
menyediakan 27 Pos. Pada jalur selatan mulai dari daerah Talang
sampai Margasari sepanjang 30 kilometer akan didirikan 18 pos
keamanan. Sementara pada jalur utara akan didirikan 9 Pos. Pos-pos
keamanan tersebut akan didukung dua Pos Kesehatan yang dilengkapi
pula dengan bengkel dan mobil derek. Kedua Pos Kesehatan itu akan
didirikan di daerah Margasari untuk melayani pemudik yang
menggunakan jalur selatan sedang pos lainnya akan didirikan di
daerah wisata Purwahamba untuk melayani pemudik yang melewati jalur
utara.
Polda Jatim kali ini mengerahkan lebih kurang 9.000 personil.
Polda Jatim juga membentuk pos-pos simpatik untuk melayani pengguna
jasa angkutan maupun awak bus, truk maupun kendaraan pribadi.
Liburan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi tahun ini, Polda
Jatim membentuk tiga pos simpatik, masing-masing di Mantingan
(Ngawi), di Banyuputih (Situbondo), dan di Bulu (Bojonegoro).
"Sampai di wilayah Madiun ini, pengendara dari Jakarta rata-rata
sudah letih. Saya sarankan istirahat dulu sebelum meneruskan
perjalanan ke arah timur," saran Kapolres Madiun , Letkol (Pol) Drs
Makbul Padmanagara.
Sebelum bepergian jauh, periksa kondisi kendaraan dengan baik
dan menyeluruh, siapkan mesin berikut seluruh kelengkapan kendaraan,
seperti kunci-kunci (tool kits), dan juga lampu senter. Akan halnya
pengemudi, diharap mematuhi rambu-rambu dan tidak bersikap egois,
misalnya memaksakan berhenti hanya untuk keperluan sepele di jalan
yang padat. Sebab, ulah satu kendaraan bisa mengganggu banyak
pengguna jalan lainnya.
Perjalanan cukup jauh, pesan petugas lalu lintas, istirahatlah
jika letih atau mengantuk, sebaiknya diperhatikan ...
(wgt/who/sup/nts/tif/mul/gus/we/nug)