Selasa, 13 November 2007

Mengundang "Jaycees" ke Bali Lewat "Denpasar Moon"

KOMPAS - Jumat, 03 Jun 1994 Halaman: 9 Penulis: MULYADI, AGUS Ukuran: 9575 Foto: 1

--------------------------------------------------------------------------------

MENGUNDANG "JAYCEES" KE BALI LEWAT "DENPASAR MOON"

"DENPASAR Moon ..." Dua kata terakhir penggalan syair lagu
Denpasar Moon yang dinyanyikan artis Filipina, Maribeth, itu mengalun
di ruangan tempat acara penutupan JCI-ASPAC 1994 di Sangri La Hotel
Singapura, Minggu (29/5) siang. Sekitar 1.000 anggota JCI (Junior
Chamber International/persatuan kaum profesional muda internasional)
yang menghadiri acara penutupan itu pun bertepuk tangan. Acara
sendiri dilaksanakan 26 - 29 Mei 1994.
LAGU yang masih populer itu, dapat dikatakan sebagai puncak dari
berbagai promosi gencar terhadap penyelenggaraan BBC (Bali Business
Conference) 7-10 September 1994 nanti. Denpasar adalah ibu kota
propinsi Bali, dan di Pulau Dewata inilah Indonesia Junior Chamber
(IJC/nama organisasi JCI di Indonesia), tempat penyelenggaraan
konperensi bisnis pertama kali JCI dilaksanakan.
Alunan empuk suara Maribeth, meski hanya penggalan dua kata dari
lagu populernya yang diperdengarkan itu, sepertinya mengalun
menyelusup kalbu peserta JCI se-Asia Pasific yang hadir. Alunan merdu
yang begitu mengundang, seakan mengajak jaycees (sebutan untuk
anggota JCI) untuk berbondong datang ke Bali. Datang untuk melihat
dan menikmati keindahan pulau itu, sekaligus untuk melakukan kontak
bisnis antarmereka dalam ajang BBC.
Penggalan lagu Denpasar Moon sebenarnya hanya merupakan salah
satu bagian kecil, gencarnya promosi yang dilakukan para profesional
muda Indonesia, demi menyukseskan konperensi bisnis di Bali. Apalagi
BBC merupakan ajang pertama khusus untuk kontak segala macam bisnis,
yang dapat dilakukan kalangan pengusaha muda anggota JCI. Khusus
bagi anggota asal Indonesia, momen itu merupakan peluang untuk
bermitra bisnis dengan pengusaha muda seluruh dunia yang akan hadir.
Rangkaian kegiatan promosi untuk mengundang sebanyak mungkin
anggota JCI hadir di Bali, merupakan rangkaian usaha terus menerus
yang dilakukan IJC dalam jangka waktu cukup lama. Sebut saja
misalnya, usaha promosi mulai World Congress JCI pada bulan November
1993 di Hongkong. Atau promosi saat acara Japan JC Kyoto Convention,
pada bulan Januari 1994 lalu.
Beragam promosi dan kerja keras, khususnya oleh panitia BBC,
merupakan upaya menyukseskan BBC. Sebabnya, BBC diharapkan akan
menjadi ajang yang dapat membuka peluang bisnis, khususnya bagi
kalangan pengusaha muda Indonesia.
Dalam pertemuan JCI-ASPAC 1994 di Singapura dengan tema "Earth
Our Concern", yang dihadiri ratusan jaycees Asia Pasifik, upaya
menjual BBC dilakukan sejak awal acara sampai penutupan. Dalam tiap
kesempatan, acara formal yang diagendakan dan aneka pertemuan
informal, berbagai pendekatan kepada sebanyak mungkin anggota JCI
dilakukan. Dengan cara pembagian stiker, tas pinggang, kaos, sampai
tarian Bali, upaya meyakinkan anggota JCI terus menerus dilakukan.
"Pertemuan JCI-ASPAC di Singapura ini merupakan kesempatan acara
JCI terakhir, sebelum penyelenggaraan BBC. Kami berusaha meyakinkan
anggota JCI dari negara lain bahwa kami pun bisa menyelenggarakan
suatu acara penting," kata Conference Director, Aldo Tobing.
Pentingnya BBC, pada akhirnya membuat pejabat-pejabat teras JCI
pun turut mengundang jaycees untuk datang. Tidak kurang dari Presiden
JCI 1994, Ardaud Gaduro, tokoh asal Mauritius pun dalam sejumlah
pertemuan mengajak peserta menghadiri BBC. Untuk persiapan
penyelenggaraan BBC itu, Presiden JCI mempercayakannya juga kepada
David Hide Oji, sebagai Conference Chairman BBC.
Menpora Hayono Isman pun menyempatkan datang ke acara JCI-ASPAC
Singapura. Selain untuk menemui delegasi Indonesia sebanyak 70 orang
yang dipimpin langsung oleh National President IJC 1994, Ir Ketut
Suardhana Linggih, Menpora juga secara khusus mengundang peserta
negara lain untuk datang ke BBC.
Dalam pertemuan itu, Hayono menghadiri Indonesia Night pada
Sabtu (28/5) malam. Kepada wartawan Indonesia malam itu Hayono
menyatakan, Pemerintah Indonesia mendukung penyelenggaraan BBC. Dan
tentang keberadaan JCI itu sendiri, Hayono melihatnya sebagai lembaga
kaum profesional muda yang berorientasi ke depan. Sebab dalam JCI,
dilatih tentang kepemimpinan.
Hal itu tentu saja sangat penting bagi generasi muda, karena
kelanjutan pembangunan masa depan ada di tanagn mereka.
***
GENCARNYA berbagai bentuk promosi BBC, menurut Aldo Tobing,
dikaitkan dengan kenyataan penyelenggaraan konperensi khusus bisnis
di dalam kalangan wadah JCI. Kepercayaan untuk menjadi penyelenggara
yang menjadi pemacu semangat gencarnya promosi.
Apalagi dalam BBC nanti, kata Aldo diharapkan dapat terwujud
"Deklarasi Bali" menjelang penyelenggaraan APEC, November 1994.
Promosi untuk menumbuhkan kepercayaan dan keyakinan anggota
dari negara lain pada forum pertemuan JCI-ASPAC 1994 di Singapura,
tidak hanya dilakukan jaycees Indonesia. Jaycees Jepang, Korsel, dan
Filipina, juga tidak ketinggalan mempromosikan hajat mereka untuk
acara JCI lainnya.
Jepang misalnya tidak henti-hentinya berpromosi bagi
penyelenggaraan Word Congress JCI ke-49 di Kobe, November 1994.
Delegasi Jepang bahkan sekaligus pula menjual rencana mereka
menyelenggarakan pertemuan JCI-ASPAC di Kanazawa tahun 1996.
Delegasi Korsel tidak ketinggalan, gencar berpromosi pula untuk
penyelenggaraan pertemuan JCI-ASPAC pada 1-4 Juni 1995 di kota Cheju.
Jaycees Negara Ginseng bahkan mulai melakukan promosinya sejak
menjelang acara pembukaan di pelataran Indoor Stadium Nasional
Singapura, 26 Mei 1994 petang. Di depan pintu masuk, sekumpulan
penari tradisional menyambut undangan yang datang.
Upaya promosi untuk penyelenggaraan acara JCI, juga dilakukan
jaycees Filipina. Anggota JCI negara tetangga dekat ini, berencana
menyelenggrakan acara JCI pada tahun 1998. Meski rentang waktu
penyelenggaraan msih cukup lama, upaya untuk lebih meyakinkan
anggota dari negara lain, rupanya lebih mendorong jaycees Filipina
untuk menjual acaranya.
***
BERBAGAI acara yang dipromosikan itu, merupakan acara yang
tidak menyajikan tema sentral khusus bisnis. Acara yang dapat
disebut sebagai salah satu rutinitas JCI itu, mencakup berbagai
aspek. Sebut saja di antaranya tiga masalah yang diperhatikan JCI,
seperti masalah lingkungan hidup, anak-anak, dan bisnis.
Selain itu keberadaan JCI tentunya lebih ingin diperkenalkan di
Indonesia. Sebab lembaga internasional yang berdiri sejak 1944 ini,
belum begitu terdengar di Indonesia. Juga keberadaan IJC yang
berafiliasi ke JCI, dan berdiri tahun 1990 lalu.
JCI sendiri dibentuk tahun 1944 di Mexico City, saat itu
Presiden JCI pertama dijabat Raul Garcia Vidal. Dalam World Congress
di Hongkong, November 1993, untuk Presiden JCI 1994 (Presiden JCI
dipilih setahun sekali) dipilih Ardaud Godera asal Mauritius.
Di Indonesia sendiri, HIPMI pada tahun 1990 membentuk IJC yang
berafiliasi ke JCI. Empat Presiden IJC sejak berdiri adalah Anton
Ryanto, Riswan Helmi Nasution, Adi Putra Tahir, dan Juan Permata
Adoe. Kini Presiden IJC 1994 adalah Ir Ketut Suardhana Linggih, yang
menyelenggarakan Bali Business Conference.
Tema dalam BBC nanti adalah "Global Economic Development with
Environmental Concern". Dalam acara itu masalah bisnis menjadi fokus
yang dibicarakan anggota JCI. Apalagi menurut Aldo Tobing, khusus
untuk masalah bisnis di dalam JCI ada wadah jaringan bisnis di
antara anggota JCI. Wadah dengan nama IBN (International Business
Network) itu, khusus mencakup jaringan bisnis di kalangan anggotanya
di seluruh dunia.
Namun seperti juga berbagai pertemuan yang sebelumnya dilakukan
jaycees, dibahas pula materi lain seperti partisipasi pengumpulan
perubahan ide, pelatihan kepemimpinan, meningkatkan persahabatan,
dan membangun kontak bisnis sesama peserta.
Para anggota IBN yang mencapai sekitar 1.000 orang ini, membuka
peluang bisnis internasional. Wadah inilah yang mungkin sangat
penting bagi pengusaha muda Indonesia, untuk mencari peluang bisnis
dengan rekannya dari negara lain. Karena itu forum BBC diharapkan
dapat semaksimal mungkin dimanfaatkan pengusaha muda Indonesia,
untuk saling kontak bisnis dengan pengusaha negara lain.
Dalam BBC nanti, meski usaha terjadinya kontak bisnis yang
menjadi sasaran utama, materi lain pun diagendakan seperti seminar,
latihan kepemimpinan dan sebagainya. Untuk seminar, salah satu
pembicara direncakan Lee Iacocca, tokoh bisnis internasional yang
telah dua kali dengan gemilang menyelamatkan industri otomotif AS,
Chrysler Corp dari kebangkrutan.
***
MUSIK yang mengiringi penggalan terakhir lagu Denpasar Moon
masih tetap mengalun, meski suara lembut penyanyi cantik asal
Filipina itu sudah berakhir. Denpasar Moon seakan meresap, memasuki
relung hati peserta yang hadir, sehingga mereka akan tetap mengingat
keelokan Pulau Dewata.
Di Bali menunggu pula sebuah ajang untuk saling kontak bisnis
sesama jaycees. Peluang mengembangkan usaha, bagi pembangunan
ekonomi global membentang di hadapan mereka. Denpasar Moon
mengundang untuk masa depan yang lebih baik untuk semua.
(Agus Mulyadi)

TEKS FOTO:
Kompas/mul

MENJUAL BALI -- Berbagai promosi gencar dilakukan delegasi Indonesia
(IJC) untuk mempromosikan BBC. Bermacam tarian tradisional pun
digelar dalam JCI-ASPAC 1994 di Singapura