Rabu, 21 November 2007

Jatibarang-Palimanan, Jalan Penuh Kerawanan

KOMPAS - Senin, 05 Aug 1991 Halaman: 13 Penulis: MUL Ukuran: 6110 Foto: 1

JATIBARANG - PALIMANAN, JALAN PENUH KERAWANAN

RABU tengah malam di akhir bulan Juni itu langit begitu bersih
Bulan penuh bersinar cerah, sementara bintang gemerlapan tak
terhalang awan. Sekitar sepuluh truk gandengan di parkir berjejer di
kiri-kanan by-pass jalur utara Jawa. Para pengemudinya tengah
beristirahat di beberapa warung di Desa Lung Benda, Kecamatan
Palimanan, Kabupaten Cirebon (Jawa Barat). Mereka menghilangkan
penat setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta.

Lepas dari Desa Lung Benda, sekitar 20 kilometer barat kota
Cirebon, jalan mulai memasuki daerah persawahan. Di sini, lalu
lintas jalur utara Jawa mulai menampakkan karakternya. Mobil
penumpang, bus, truk dan bahkan truk gandengan, berlari bagai dikejar
setan. Semua berlomba mengejar waktu.

Pengendara sepeda motor yang ikut "numpang" di jalan mulus itu
harus banyak mengalah. Sesekali, kendaraan terpaksa "dibuang" ke
luar badan jalan jika bus dari arah berlawanan sedang dipacu
mendahului kendaraan di depannya. Badan jalan sekitar 6 meter untuk
sesaat tertutup habis. Meleng sedikit saja bisa berakibat fatal.

"Kerasnya" lalu lintas di jalur itu sedikit berkurang ketika
memasuki Arjawinangun dengan tikungan tajam. Namun setelah itu jalan
kembali memasuki daerah persawahan dan perkebunan tebu. Pedal gas
kembali ditekan kuat-kuat. Lampu kendaraan menyorot tajam, membelah
malam yang lengang. Keadaan itu tak berubah sampai memasuki kota
Kecamatan Indramayu.

WASPADA memang mutlak bagi semua pemakai jalan. Tapi di jalur
utara Jawa, sopir truk tak sekadar berhati-hati mengendalikan
kendaraannya. Tapi juga harus waspada menjaga barang yang dibawanya.
Jalur ini tak hanya rawan kecelakaan, tapi juga rawan kejahatan
akibat beroperasinya kawanan pengutil muatan yang dikenal dengan
sebutan "bajing loncat".

Selama beberapa tahun terakhir, "bajing loncat" menjadi momok
para sopir truk di jalur utara, terutama bagi pengemudi truk
gandengan yang mengangkut barang berharga. Kawanan "bajing loncat"
biasanya beroperasi menggunakan kendaraan lebih kecil dengan bak
terbuka. Kendaraan mereka "menempel" truk yang sedang melaju, lalu
para "bajing" berloncatan ke atas truk.

Senjata tajam beraksi, terpal penutup dicabik-cabik। Lalu
muatan truk dilempar ke atas bak kendaraannya yang terus menempel.
Bila dirasa cukup, "bajing-bajing" tadi kembali berlompatan ke atas
pick-Up, dan mereka kabur tanpa diketahui pengemudi truk. "Sewaktu
beroperasi lampu kendaraan mereka matikan hingga kami tak tahu kalau
ada mobil yang menempel," cerita beberapa sopir truk di Desa
Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya.

Dari beberapa kejadian di wilayah hukum Polres Cirebon dalam
dua bulan terakhir, pengemudi truk mengetahui barang bawaannya
dikutil waktu melewati ruas Palimanan - Cirebon. Mereka baru tahu
setelah rekan sesama sopir yang jalan di belakang melihat
kejanggalan di bak truk. Pengemudi itu kemudian melaporkan kejadian
itu ke polisi Cirebon.

Kapolres Cirebon, Letkol (Pol) Drs RE Karnadi mengatakan,
pihaknya hanya kebagian laporan-laporan ulah kawanan "bajing
loncat". Komplotan pengutil itu diduga beroperasi sebelum memasuki
wilayah Cirebon, terutama pada ruas jalan yang melewati persawahan
dan kebun tebu.

TETAPI "bajing loncat" rupanya tak hanya menjarah barang bawaan
truk yang sedang melaju. Mereka juga mengincar sasaran diam, secara
nekad merampok kendaraan yang pengemudinya sedang beristirahat.
Sebuah truk gandengan yang dibawa sopir Moh Jumaheni dengan kernet
Muntihar dan Suhari disikat ketika mampir di sebuah warung makan di
Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Indramayu, pertengahan
bulan Mei lalu.

Waktu asyik makan bersama beberapa sopir lain, Jumaheni
didatangi sejumlah lelaki bertopeng. Pemilik warung dan tamu lainnya
diancam dengan senjata tajam, sementara beberapa anggota komplotan
dengan tenang memindahkan 55 tape dan dua mini compo dari truk
jurusan Jakarta - Surabaya itu.

Sebelas orang anggota komplotan ini beberapa hari kemudian
berhasil diciduk di Desa Panyindangan Wetan, Lohbener. Mereka
tertangkap karena kesiangan setelah merampok di daerah Pusaka
Negara, Kabupaten Subang. Polisi di Indramayu yang kemudian dibantu
penduduk, tinggal mencegat kawanan penjahat itu setelah menerima
informasi dari Subang.

Rentetan kasus kejahatan itu menunjukkan betapa rawannya ruas
jalan jalur utara Pulau Jawa. Salah satu di antaranya, tentu saja,
ruas antara Jatibarang - Palimanan. Beberapa kasus yang dilaporkan
ke Polres Cirebon, terjadi di ruas jalan ini. Kecuali sepi hingga
memungkinkan kendaraan penjahat menempel truk-truk yang dijadikan
sasaran, di jalur ini juga tak terlihat cukup petugas keamanan.
Seperti ketika Kompas mengamati daerah itu tengah malam akhir Juni
lalu, hanya tampak 3 petugas di pos polisi pertigaan Palimanan -
Cirebon - Bandung.

RASA aman melintasi jalur utara Jawa, seperti masih merupakan
mimpi para pemakainya. Selain selalu terancam kecelakaan akibat
lomba adu cepat, juga rasa tak aman karena gangguan kawanan
penjahat. Seperti kata seorang pembaca Kompas, komplotan penjahat
yang minimal beranggotakan 5 orang itu tak jarang memeras para
pengemudi dengan minta uang antara Rp 1.000 - Rp 15.000. Sering pula
mereka menunggu calon-calon korbannya di warung makan sepanjang
jalur tersebut.

Akibat kekhawatiran itu, kini banyak pengemudi truk yak tak mau
lagi melewati ruas-ruas jalan yang rawan, pada malam hari. Terutama
truk-truk yang mengangkut barang berharga mahal, seperti peralatan
elektronik. Beberapa truk bahkan kini memasang palang bambu di bawah
terpal untuk mengamankan barang bawaan dari komplotan pengutil yang
berkeliaran. (agus mulyadi)

Foto: 1
Kompas/mul
BERLOMBA - Jalur jalan pun tertutup. Kendaraan saling berlomba, tidak
menghiraukan keselamatan kendaraan lain dan penumpangnya.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam kenal blogger CIREBON...
Anda ingin beriklan gratis dengan gambar untuk wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka Kunjungi Blog ini:

KLIK DISINI

Jamin Cepat Terindeks di Google
Atau hanya ingin mengenalkan Blog anda untuk outlink blog/web anda...

Anonim mengatakan...

Salam kenal blogger CIREBON...
Anda ingin beriklan gratis dengan gambar untuk wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka Kunjungi Blog ini:

KLIK DISINI

Jamin Cepat Terindeks di Google
Atau hanya ingin mengenalkan Blog anda untuk outlink blog/web anda...