Rabu, 16 Juli 2008

Pusat Bisnis Sepi, Warga Ikut SI MPR Alakadarnya

KOMPAS - Selasa, 24 Jul 2001 Halaman: 17 Penulis: pin; pun; as; agus mulyadil Ukuran: 6540 Foto: 1

PUSAT BISNIS SEPI, WARGA IKUTI SI MPR ALAKADARNYA

SIARAN langsung Sidang Istimewa (SI) MPR, sepanjang Senin (23/7),boleh jadi menduduki peringkat tertinggi acara televisi ataupunradio. Warga masyarakat umumnya menyetel siaran televisi untukmengikuti jalannya sidang istimewa itu.

Kejadian itu bukan saja terjadi di rumah-rumah, gedung-gedungperkantoran, namun juga di pusat bisnis Ibu Kota. Para penjualtelevisi umumnya menonton siaran sidang itu sambil menunggu pembeli.Demikian juga para pegawai negeri maupun swasta di perkantoran-perkantoran.

"Saya mau bayar iuran listrik, eh, pegawainya malah padanonton," ujar Sodik, seorang sopir taksi.

Berbagai ruas jalan Jakarta dan sekitarnya sepanjang hari kemarinterasa lebih lapang dari biasanya. Arus lalu lintas di kawasan yangbiasanya rawan macet, seperti di sekitar Bundaran Hotel Indonesia(HI), Semanggi, kawasan sekitar Glodok-Mangga Dua, sekitar PasarKebayoran Lama, Pasar Minggu, Fatmawati, Warung Buncit, tampak jauhlebih lancar.

Beberapa sentra bisnis, seperti kawasan perdagangan Mangga Dua(ITC, Pasar Pagi, dan Harco Mangga Dua) dan Plaza Senayan, jugatampak lengang. Di lahan parkir ITC Mangga Dua (sembilan lantai),yang biasanya amat padat, kemarin tampak kosong.

"Hanya sekitar 20persen dari areal parkir di sini yang terisi, yang lainnya kosong,"kata Achtea, seorang pekerja di ITC Mangga Dua.

Suasana sepi bukan hanya terlihat di areal parkir, tetapi jugatampak di halaman pusat-pusat perdagangan tersebut. Kendaraan yangparkir atau melintas di halaman dapat dihitung dengan jari. Padahal,biasanya, di halaman itu, maupun di areal parkir khusus, kendaraanberjalan beringsut.Keadaan yang sepi itu juga tampak di sini.

Sejumlah pusatperdagangan di Kota Bogor pada hari Senin pagi sampai tengah harisepi pengunjung karena sebagian warga menyimak perkembangan yangterjadi dalam SI MPR lewat televisi. Stasiun KA Bogor dan TerminalBus Baranangsiang yang biasanya tiap Senin pagi padat tampak agaklengang.

WALAUPUN situasi Ibu Kota relatif aman-kecuali ada ledakan bom diJatiwaringin, Jakarta Timur, dan Jalan Semarang, Menteng, JakartaPusat- warga Ibu Kota memang mengkhawatirkan memburuknya situasi.

Warga umumnya khawatir terjadi kerusuhan, antara pendukung KHAbdurrahman Wahid dan penentangnya. Apalagi, televisi dan radiomenyiarkan berkumpulnya massa di seputar Istana Merdeka, Jalan MedanMerdeka Utara, Jakarta Pusat.Sejumlah karyawan sengaja meliburkan diri dan saling meneleponmenanyakan perkembangan situasi terakhir.

Seorang ketua rukuntetangga di kawasan Sunter sengaja menelepon Redaksi Kompas mengenaikepastian kondisi keamanan. "Saya harus berjaga-jaga bersama warga,"katanya.

Dua rombongan dari perusahaan di Jakarta yang sedianya pada hariSenin akan melaksanakan pertemuan di Hotel Safari Garden, Cisarua,Kabupaten Bogor, menunda acara tersebut. Tak ada tamu dari Jakartayang ramai-ramai menginap di sini.

"Tak ada tamu dari Jakarta yangberbondong-bondong menginap di hotel," kata Yosef, General ManagerHotel Safari Garden.

Hal senada juga diungkapkan Asisten SeniorManajer Penjualan Novotel Adiwinata.Lancarnya arus lalu lintas dapat dilihat dari waktu tempuh, darisatu lokasi ke lokasi lain. Perjalanan dari Plaza Senayan ke ITCMangga Dua, yang biasanya ditempuh selama satu setengah jam, Seninkemarin hanya ditempuh 45 menit.

Perjalanan dari Jalan Cassablanca keJalan Palmerah Utara (lebih kurang tujuh kilometer) yang biasanyaditempuh 35 menit karena macet, kemarin hanya ditempuh 20 menit.Warga umumnya mengikuti jalannya SI MPR melalui televisi.

Selain mereka yang menanggapi biasa, Antara melaporkan malah banyak ibumenangis terharu ketika menyaksikan pelantikan Megawati Soekarnoputrisebagai Presiden ke-5 RI. Sejumlah warga Tangerang menghabiskansebagian waktunya dengan mengikuti jalannya SI MPR.

Warga menunggukepastian terpilihnya Megawati menjadi Presiden ke-5 RI itu di depanlayar kaca, baik di rumah masing-masing, di kantor, mal, maupun dilapak-lapak pedagang kaki lima. Dari layar kaca, warga juga menunggukelanjutan nasib Abdurrahman Wahid sebagai Presiden.

Komentar terpilihnya Megawati terlontar pula dari seorangpedagang rokok di Cikokol, Neneng. "Mudah-mudahan kalau Mbak Megayang menjadi Presiden, tidak ada ribut-ribut lagi," kata Neneng.

"Dalam Pemilu 1999, beliau memenangkan suara paling banyak,sebenarnya beliau sejak itu berhak menjadi Presiden. Tetapi, sayatidak mengerti mengapa MPR dulu ternyata mengangkat orang lain," kataNy Suseno (69), warga Tebet, Jakarta Selatan.

Namun, ada pula yang menanggapinya biasa-biasa saja, sepertiInayah, warga Tugu Utara, Jakarta Utara. "Setahu saya, Megawatisangat pendiam. Saya tidak tahu apakah ternyata nanti dia bisamemimpin negara ini?" kata Inayah.

Pusat perbelanjaan Plaza Senayan, tidak jauh dari Gedung MPR/DPR,yang biasanya sesak pengunjung, kemarin tampak lengang. Sepinyapengunjung setidaknya tampak sampai pukul 17.15, membuat para penjagagerai di sana tampak bergerombol sambil bercakap-cakap.

Sebagianmendengar radio, menonton televisi, dan membaca koran. Sejumlahgerai/toko barang bermerek di plaza elite itu tampak tutup, diantaranya Hugo Boss, Etienne Aigner, Dupon, Escada, Prada, dan AlfredDunhill.

Begitu pula di Pasaraya Plaza Blok M. Pengelola hanyamemberlakukan satu jalur untuk pintu masuk ke kawasan itu. Sejumlahpertokoan juga menyiapkan pagar berupa rangkaian bambu dan kawatberduri sebagai antisipasi kemungkinan terburuk, kerusuhan danperjarahan.

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengatakan, aktivitas lalu lintasdan bisnis di Jakarta berlangsung normal. "Di sebagian lokasi agaksepi. Namun, di tempat tertentu, terdapat konsentrasi massa, cumajumlahnya sedikit. Di TVRI massa sekitar 100 sampai 200 orang dan diIstana sekitar 500 orang," ujar Sutiyoso usai meninjau kawasan IbuKota dengan helikopter. (pingkan E Dundu/fx puniman/abun sanda/agus mulyadi)

Foto:Kompas/alif ichwan

SEPI PENGUNJUNG- Pengumuman Dekrit yang diumumkan mantan PresidenAbdurrahman Wahid serta adanya acara Sidang Istimewa MPR/DPR yangberpuncak pada pengangkatan Megawati Soekarnoputri sebagai PresidenRI kelima, membuat sejumlah pusat perbelanjaan, plaza dan mal sepipengunjung. Pemandangan di sebuah mal, Senin (23/7).

Tidak ada komentar: