Rabu, 16 Juli 2008

Figur Menentukan Suara di Bengkulu

KOMPAS - Jumat, 28 May 2004 Halaman: 1 Penulis: Mulyadi, Agus Ukuran: 7010

FIGUR MENENTUKAN SUARA DI BENGKULU

MENJUAL figur dipercaya jauh lebih mudah daripada menjual partaipolitik. Jualan tentang ketokohan inilah yang akan dilakukan timsukses calon presiden dan wakil presiden yang bermunculan di ProvinsiBengkulu.

Dengan keyakinan bisa menjual figur itulah, tim kampanye DewanPimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)Provinsi Bengkulu merasa yakin bahwa ketua umumnya, MegawatiSoekarnoputri, bisa menang di provinsi itu. Kemudahan menjual figurMegawati untuk meraih suara sebanyak-banyaknya dirasakan akan ampuhkarena presiden kelima Indonesia itu berdarah Bengkulu.

"Fakta bahwa Ibu Mega dilahirkan dari ibu asli Bengkulu, IbuFatmawati, termasuk yang akan kami kampanyekan agar pendudukmemilih," kata Sekretaris DPD PDI-P Bengkulu HM Sidonaris.Peraihan suara PDI-P di Bengkulu pada pemilihan umum (pemilu) 5April lalu memang anjlok, dari 198.000 suara pada tahun 1999 menjadihanya 67.000 suara.

Namun, Sidonaris yakin pemilu presiden akanberbeda. Pasangan Megawati, yaitu Ketua Umum Pengurus Besar NahdlatulUlama (PBNU) Hasyim Muzadi, juga bisa "dijual". Dengan perpaduan itu,dia yakin duet itu unggul di Bengkulu.

"Apalagi, selain tim gabunganPDI-P dan perorangan dari Pengurus Wilayah (PW) NU Bengkulu, beberapatim sukses nonpartai pendukung Megawati juga bermunculan diBengkulu," ujar Sidonaris lagi.

Tim sukses nonpartai yang kini muncul di Bengkulu, lanjutSidonaris, antara lain, Marhaen Mega, Mega Sukses Presiden, BantengMuda Indonesia Megawati, dan Mega Center. "Kami akan bergerakmenggunakan jaringan simpul yang telah kami miliki, dan itu di luarPDI-P. Tim kami saat pemilu legislatif umumnya bukan pemilih PDI-Pkok," kata Mahyudin Shobri, anggota DPD Bengkulu yang juga pendukungMegawati-Hasyim.

Beberapa organisasi massa pun akan didekati agar memilih pasanganMegawati-Hasyim, seperti Serikat Nelayan Bengkulu, Serikat PetaniBengkulu, dan Paguyuban Pedagang Bengkulu. Tiga organisasi yangmemiliki anggota puluhan ribu orang itu rupanya diincar pula oleh timsukses lain.

Menurut Ketua Tim Sukses Amien Rais di Bengkulu Muchtar Afrudi,pihaknya juga mendekati ketiga organisasi itu.Tim sukses tersebut berjalan di luar struktur Partai AmanatNasional (PAN) yang mengusung Amien Rais-Siswono Yudo Husodo. Tim inisudah bergerak dengan membentuk tim-tim serupa di tingkat kabupatendan kota di Bengkulu.

"Kami sadar, inilah kesempatan terakhir bagiAmien Rais untuk memimpin negara ini. Kalau sekarang gagal, sulitbagi beliau untuk muncul lagi," ucap Muchtar.

Dukungan terhadap Amien Rais di Bengkulu, diyakini Muchtar, cukuptinggi. Hasil suara PAN dalam pemilu legislatif tidak mencerminkandukungan bagi Amien Rais."Pada pemilu 5 April sebagian pemilih menyatakan PAN No AmienRais Yes Massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS), misalnya, dalampemilu presiden 5 Juli mendatang tampaknya juga akan memberikan suaramereka kepada Amien Rais. Belum lagi anggota Muhammadiyah," kataMuchtar lagi.

Ahmad Dumyati, Wakil Sekretaris DPW PAN Provinsi Bengkulu,menambah keyakinan itu lewat pembentukan gabungan tim sukses dariPartai Nasional Banteng Kemerdekaan dan Partai Bintang Reformasi yangbergabung. Beberapa partai lain dan organisasi pendukung Siswono pundiharapkan masuk tim tersebut.

Pada pemilu 5 April, menurut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU)Bengkulu, Zumratul Aini, PAN meraih 11,1 persen suara dari 687.128suara sah. Suara yang hampir sama diraih PDI-P dan PKS. SementaraPartai Golkar meraih 28,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP)6,7 persen, dan Partai Demokrat 4,4 persen.

PARTAI Golkar yang kini bekerja sama dengan Partai KebangkitanBangsa (PKB) untuk pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid tengah menungguinstruksi soal strategi pemenangan pasangan calon presiden (capres)dan calon wakil presiden (cawapres) tersebut. Wakil Ketua DPD PartaiGolkar Provinsi Bengkulu Amran Marzuki menyatakan, dukungan bagiWiranto-Salahuddin akan dilakukan maksimal.

"Tim sudah terbentuk,tapi kami masih menunggu instruksi pusat," kata Wakil Ketua DPDPartai Golkar Rejang Lebong John Kennedi.

Dua petinggi Partai Golkar di tingkat provinsi dan kabupaten diBengkulu itu menyadari pemilu presiden akan lebih berat. Penyebabnya,sejumlah isu yang menerpa Wiranto akan menjadi pekerjaan tambahan,yakni harus menjelaskan hal terkait kepada masyarakat bahwa yangsesungguhnya tidak demikian.

Jika Partai Golkar masih menunggu, tim sukses Wiranto-Salahuddindi luar partai justru sudah bergerak terlebih dahulu. Tim yangmenamakan diri mereka Forum Pemenangan Wiranto (FPW) dibentuk olehsejumlah pemuda. Mereka terdiri dari pengusaha muda, lembaga swadayamasyarakat, dan anggota beberapa partai.

Langkah FPW, menurut Koordinator FPW Armen Beinuri, akan lebihbanyak dilakukan untuk membentuk opini tentang pasangan Wiranto-Salahuddin. Caranya, dengan memasang iklan, spanduk, dan berbagaipublikasi melalui media massa.Kerja keras menepis isu negatif soal Wiranto tentu berbeda denganyang dialami tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla.

Ibarat mobil model baru yang masih gres, pasangan ini tinggal dijualke pasaran. Pamor SBY yang juga telah melambungkan Partai Demokrattinggal dipoles agar hasilnya maksimal.Tim sukses yang dibentuk di Bengkulu terdiri dari pengurusprovinsi Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), dan PartaiKeadilan dan Persatuan Indonesia.

"Kami, para ketua partai provinsi,duduk sebagai wakil ketua, sedangkan ketuanya, Iskandar Ramis, mantanwakil gubernur yang juga pensiunan (berpangkat) brigjen" kata HarryAksa, Ketua DPD Partai Demokrat Bengkulu.

DPW PPP Provinsi Bengkulu kini sudah membentuk Tim Sukses HamzahHaz. "Namun, kami masih menunggu instruksi DPP (dewan pimpinanpusat). Saya belum tahu apakah nanti akan bergabung pula orang- orangdari Pak Agum (Agum Gumelar)," kata Sidirlan MaÆin, Wakil SekretarisDPW PPP Bengkulu.

Optimisme tim sukses itu sah-sah saja. Namun, pemilihlah yangkelak menentukan. Ruslan, pedagang kopi di Curup, Rejang Lebong,misalnya, masih bingung menentukan pilihan. Awalnya dia menyebutpasangan SBY-Jusuf Kalla, tetapi dalam hitungan detik dia memilihMega-Hasyim. Kedua pilihan tanpa alasan yang jelas.

Pelayan perempuan di salah satu kafe di Bengkulu malah denganenteng menyebut akan memilih capres-cawapres yang tidak terlalu ketatmengurusi "dunia malam".

Suara seorang nelayan kecil di Patai Panjang, Bengkulu, lainlagi. Bagi dia, yang penting presiden bisa meningkatkan kesejahteraanorang-orang kecil. Caranya, memberi bantuan perahu dan jaring ikan.Memang siapa pun presiden-wakil presiden terpilih, yang pentingbagi warga adalah perbaikan kehidupan. (AGUS MULYADI)

Tidak ada komentar: