Rabu, 16 Juli 2008

Jalan Rusak dan Tarif Pesawat Terbang Murah

KOMPAS - Jumat, 02 May 2003 Halaman: 31 Penulis: Thahar, Nasrul; Hidayati, Nur; Mulyadi, Agus Ukuran: 7100 Foto: 1

JALAN RUSAK DAN TARIF PESAWAT TERBANG MURAH
Rontokkan Bus Antarkota dan Restoran

"PERNAH ada satu bus antarkota dari Palembang dengan tujuanJakarta yang mampir di sini, hanya membawa satu penumpang. Sudah tentu kami rugi karena harus memberi makan sopir, kernet, dankondektur bus, serta memberi mereka masing-masing satu bungkusrokok," kata Didi, Kepala Bagian Pelayanan Rumah Makan Pagi Sore diTeluk Gelam, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

LOKASI rumah makan besar yang pernah mempekerjakan 100 pelayantersebut berada di tepi Jalan Lintas Timur (Jalintim) SumateraSelatan (Sumsel). Sudah lama ruas jalan negara itu rusak parah.Namun, selama sekitar empat bulan ini, salah satu urat nadiperekonomian Sumatera tersebut benar-benar hancur.

Kerugian dialami Rumah Makan Pagi Sore karena sesuai kesepakatan,jika bus singgah ke tempat, harus menanggung biaya makan awak bus danrokok mereka. Pihak rumah makan diuntungkan karena, tentu saja,mendapatkan penumpang bus yang akan membelanjakan uangnya untuk makandan minum. Namun, keuntungan diperoleh seandainya penumpang bus penuhatau lebih dari separuh muatan. Nah, kalau hanya satu orang, darimana laba diperoleh?

Beberapa bulan ini memang menjadi masa-masa yang sulit bagipengelola rumah makan di Jalintim. Selain pembeli berkurang seiringdengan sepinya penumpang bus, jumlah bus antarkota yang mampir jugajauh berkurang. Di Pagi Sore, misalnya, sampai dengan tahun 2000 laludalam satu hari bus antarkota yang mampir mencapai 80 unit.Penumpangnya pun umumnya penuh. "Sekarang ini tinggal 30 bus yangdatang. Penumpangnya pun tidak pernah lagi penuh, selain pernah satuorang, kadang penumpang bus hanya lima orang," kata Didi.

Sepinya bus yang mampir dialami pula Rumah Makan Wisata Minang,juga di Jalintim di kawasan Tanjung Lubuk. Dalam sehari, sekarangtinggal delapan bus yang mampir dari sebelumnya rata-rata 30 bus.Jumlah penumpang yang diangkut bus yang umumnya bus eksekutiftersebut juga tidak pernah setengah dari jumlah kursi yang tersedia.Rumah makan lainnya di Jalintim, Putri Minang, bahkan harusditutup sejak tiga bulan lalu.

"Tidak ada lagi bus yang mampir," kataBusri, pemiliknya.Kondisi serupa terjadi di Jalintim yang menghubungkan antaraPalembang dan Jambi. Sejumlah rumah makan terancam bangkrut karenasemakin sedikit bus yang datang. Kalaupun masih ada bus antarkotayang mampir, jumlah penumpangnya pun telah jauh berkurang.

SEPINYA penumpang bus serta angkutan umum itu singgah memangmenjadi penyebab utama bangkrutnya usaha rumah makan di JalintimSumsel. Jumlah penumpang bus antarkota eksekutif berpendingin udara(AC/air conditioner) tujuan Palembang-Jakarta serta Jambi-Jakarta dansebaliknya tersebut berkurang drastis tidak hanya karena buruknya kondisi Jalintim.

Penyebab lain adalah murahnya tiket pesawat udara.Harga tiket yang dipatok maskapai penerbangan tidak terpaut jauhdengan bus-bus antarkota tersebut. Tiket pesawat Merpati Jambi-Jakarta, misalnya, Rp 226.000, sedangkan tiket bus AC eksekutif Rp175.000 per orang.

Warga Palembang dan Jambi yang hendak bepergian keJakarta tentu saja memilih naik pesawat. Cepatnya waktu tempuh ke tempat tujuan di ibu kota Jakarta tentu saja menjadi alasan utamamereka.Dengan menggunakan pesawat, mereka juga tidak harus disiksa jalanrusak, berlama-lama di jalan, dan keluar uang dalam jumlah tidaksedikit untuk biaya makan dan minum selama perjalanan.

"Selain itu, tentu saja naik pesawat lebih bergengsi," kata Chaeruddin, seorangwarga Palembang.Bagi H Zainal (60), Direktur Utama Perusahaan Otobus (PO) JambiTransport (Jatra), Jambi, perang tarif yang dilakukan maskapaipenerbangan saat ini adalah mimpi buruk.

Kondisi seperti itu diperparah hancurnya kondisi ruas Jalintim yang umumnya terdapat diwilayah Sumsel.Menurut Zainal, setiap hari rata-rata hanya 10 penumpang tujuanJakarta dan Bandung yang diangkut. Sudah pasti jumlah itu tidaksampai setengah dari kursi jumlah kursi yang ada. Di bus AC eksekutif ada 29 tempat duduk.

"Kini, kalau penumpang hanya lima orang, bustujuan Jakarta dan Bandung tidak diberangkatkan. Bus kami simpan sajadi pul. Minimum harus ada enam penumpang baru bus diberangkatkan,"katanya kepada Kompas, Selasa (15/4).

PO Jatra memiliki 22 unit bus, 13 unit di antaranya bus AC(sembilan AC eksekutif dan empat AC biasa), sisanya bus Patas.Pengusaha ini mengaku, kepada calon penumpang diberitahukan, jikapenumpang kurang dari enam orang, bus tidak berangkat hariitu.

"Umumnya calon penumpang bisa memakluminya. Bagi yang tidakbersedia, uangnya kami kembalikan," tegasnya. Ia mengungkapkan, biaya operasional satu unit bus Jambi-Jakarta-Bandung (pp), dari solar, penyeberangan Bakauheni-Merak, gaji sopirdan kernet, uang makan, tanda pembayaran retribusi, dan sebagainya,sekitar Rp 2,2 juta-Rp 2,3 juta.

"Karena kekurangan penumpang,beberapa kali perusahaan harus menomboki biaya operasional sekitar Rp500.000 satu trip pergi-pulang," katanya lagi.

Semakin memburuknya usaha jasa transportasi antarkota berbedaprovinsi dan pulau tersebut membuat Zainal kini tak bisa berbuatbanyak."Bayangkan, tarif pesawat Merpati Jambi-Jakarta Rp 226.000 perpenumpang, sementara bus AC eksekutif Rp 175.000 per orang. Waktu tempuh penerbangan Jambi-Jakarta juga cuma satu jam. Dari rumah keBandara Sultan Thaha, Jambi, 15 menit, check-in dan menunggu diBandara Jambi 45 menit, turun sampai naik bus di Bandara Soekarno-Hatta 30 menit, perjalanan sampai Gambir satu jam. Total waktu yangdihabiskan mulai dari rumah di Jambi sampai Gambir Jakarta 3,5 jam,"tuturnya.

Bandingkan perjalanan dengan bus, Jambi-Jakarta paling cepat 24jam sampai 30 jam. Waktu tempuh antardua kota kadang mencapai 48 jamkarena terjadi kemacetan lalu lintas di ruas Jambi-Palembang.Lamanya waktu tempuh ini disebabkan buruknya kondisi jalan dankesemerawutan lalu lintas.

Sebagai ilustrasi lamanya waktu tempuh akibat buruknya kondisi jalan tercermin dalam perjalanan Palembang-Jambi. Biasanya, kalaujalan tidak rusak, Jambi-Palembang ditempuh selama lima jam. Kini,kerusakan jalan menyebabkan waktu tempuh menjadi molor sampai sekitar10-12 jam, bahkan lebih kalau terjadi kemacetan lalu lintas.

"Seandainya rute dialihkan melalui jalan lintas tengah(Jalinteng) Sumatera, melewati Muarabungo dan Lubuklinggau, sama sajawaktu tempuhnya," tambah Zainal.Selain trayek Jambi-Jakarta dan Bandung, PO Jatra juga melayanitrayek Jambi-Padang dan Jambi-Bukittinggi.

Setiap hari dari Jambi diberangkatkan dua bus ke Padang, yakni satu bus AC eksekutif dengantarif Rp 60.000 per penumpang, dan satu bus patas dengan tarif Rp45.000, serta satu bus patas ke Bukittinggi.Mudah-mudahan pemerintah tidak terus menutup mata. (NASRUL THAHAR/ NUR HIDAYATI/AGUS MULYADI)

Tidak ada komentar: